Selasa, 08 Oktober 2019

Dialog Antar Agama Merawat Persatuan

Share & Comment




Indonesia begitu kaya akan beragam suku, agama, ras, budaya termasuk bahasa daerah sekitar 742 bahasa yang ada di Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika melambangkan kemajemukan itu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Hariston Hotel & Suites, Penjaringan, Jakarta Utara (6/10) menegaskan, yang sangat penting adalah persatuan. Hal ini Anies katakan dalam acara 'Dialog Islam Khonghucu' yang digelar Pengurus Pusat MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia) bersama jajarannya. 

Dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu yang telah didengungkan sejak Sumpah Pemuda 1928, juga mempunyai peran krusial. Ini membuat Sutan Takdir Alisyahbana pada tahun 1930 mendirikan kursus bahasa Indonesia di daerah Senen. "Coba bayangkan jika kita tanpa ada bahasa pemersatu pasti sangat repot dalam berkomunikasi mesti menggunakan penterjemah. Contohnya Uni Eropa dengan 28 bangsa dan 23 bahasa," ia menambahkan.

"Kekuatan Indonesia bukan pada ke-Bhinekaannya, namun dalam merawat persatuan," kata Anies. Kebhinnekaan juga ada di India, bahkan lebih ekstrim daripada di Indonesia.

Implementasi Bhineka Tunggal Ika menurut Anies Baswedan adalah kemampuan untuk mendengar, menghargai, mengimplementasikannya dengan baik pada satu golongan maupun antar golongan. 

Pada acara dialog ini, Pemerintah Provinsi DKI sangat mendukung upaya dialog antar agama. Bagi Anies pribadi, ia sebagai Gubernur DKI Jakarta sekarang harus mengayomi semua golongan, etnis, agama yang ada di DKI. */ldii.or.id

Tags:
 
Copyright © DPW LDII Papua Barat |Created By s@e| Templateism.com