LDII sebagai ormas keagamaan memang banyak melakukan dakwah keagamaan, namun LDII juga peduli terhadap permasalahan bangsa, khususnya masalah lingkungan hidup didasarkan firman Allah dalam surat Al A’raaf ayat 56 “Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Alloh) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Alloh amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Merunut pada tuntunan Nabi Muhammad SAW, kegiatan penghijauan sesungguhnya suatu amal jariyah atau amalan yang mendatangkan pahala yang terus mengalir. Sabda Nabi Muhammad: “Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Muzaro’ah (2320), dan Muslim dalam Kitab Al-Musaqoh (3950)].
Merujuk perintah Allah dan Rosul tersebut diatas maka LDII terdapat juga program “go green” yang intinya adalah memberi kesadaran kepada warga LDII untuk memelihara lingkungan kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata kepeduliaan karena sudah banyak pidato atau ceramah mengenai pelestarian alam, tapi masih sedikit yang melakukan aksi melestarikan alam secara kongkret.
Sebagai tindak lanjut dalam mensukseskan program LDII Go Green, pada hari Sabtu tanggal 22 November 2014 DPW LDII Papua Barat dan DPD Kab. Manokwari terlibat dalam penanaman 1500 pohon bakau atau mangrove di kampung Wamesa Distrik Manokwari Selatan. Acara ini dilaksanakan untuk memaknai hari pohon dunia yang jatuh setiap tanggal 21 November.
Acara yang digagas oleh Forum Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Manokwari ini juga dihadiri oleh bapak Bupati Manokwari yaitu Bapak Bastian Salabay, diikuti oleh kurang lebih 200 peserta dari berbagai instansi diantaranya dari pemerintahan yaitu Basarnas, BPBD, Satpol PP, Sispala SMP 19, SMP 07 dan elemen masyarakat diantaranya Senkom Mitra Polri, LDII Kab Manokwari, Kelompok Siaga Bencana Kampung (KSBK), LSM Perdu, YEU, Pelita, Silva UNIPA, Rapi, Kamuki, Mnukwar, PMI, Honda Astra, dan Orari.
Dalam sambutannya, bapak Bupati mengajak para masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan, terutama menjaga hutan bakau dari kerusakan. “Karena pentingnya hutan bakau dalam penanggulangan bencana khususnya bencana tsunami, dan menjaga pantai dari abrasi mari kitorang tanam pohon bakau” terang Bapak Bastian Salabay.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan pohon bakau oleh ketua Forum Penanggulangan Bencana Manokwari kepada bapak bupati untuk dilakukan secara simbolik penanaman pohon bakau di pesisir pantai Wamesa, kemudian dilanjutkan oleh para peserta dengan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk dilakukan penanaman pohon bakau di sepanjang rawa-rawa yang ada di pesisir pantai Warmasai.
Aksi ini dilaksanakan oleh Forum PB Manokwari sebagai media sosialisasi dalam peningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pengurangan resiko bencana. Sebagaimana diketahui di kabupaten Manokwari banyak kawasan pemukiman yang berada di kawasan pesisir pantai hal ini menjadi salah satu tugas Forum Penanggulangan Bencana untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya hutan bakau atau mangrove. Perlu diketahui salah satu fungsi utama hutan bakau atau mangrove ini adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Sehingga bila terjadi bencana korban jiwa bisa lebih diminimalisir./sae