Fenomena umum masyarakat dunia memasuki abad XXI adalah kurang peduli terhadap faham nasionalisme atau wawasan kebangsaan, tidak terkecuali pemuda Indonesia yang sebagian besar kini menunjukkan kurang perhatian dalam memelihara, menjaga serta mengembangkan wawasan kebangsaannya.
Hal tersebut dipicu oleh situasi perkembangan kehidupan manusia yang mengarah pada kehidupan individualistik. pemuda kurang mempunyai rasa kepedulian terhadap kehidupan bersama terutama rasa cinta pada negara jauh terpinggirkan. Gambaran kondisi kehidupan pemuda Indonesia seperti itu perlu dicari solusinya agar NKRI tetap utuh dan kokoh.
Sebelum acara outbound dimulai para peserta terlebih dahulu diberi arahan oleh Ketua panitia, yang sekaligus ketua DPD Manokwari, Abdul Aziz, S.Pd dalam arahannya mengatakan “acara Peningkatan Wawasan Kebangsaan Bagi Pemuda LDII Papua Barat melalui Outbound ini, merupakan upaya untuk mengembangkan wawasan kebangsaan dan meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi bagi para pemuda LDII Papua Barat, outbound merupakan salah satu sarana untuk membentuk sifat dan karakter untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan rasa kebersamaan”. ujarnya.
Acara ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi materi kelas dan sesi outbound yang dilaksanakan diluar ruang diisi dengan aktivitas permainan yang diarahkan dalam bentuk kerjasama tim. Dalam sesi materi kelas para peserta mendapat arahan dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum yang diwakili oleh Direktur Kewaspadaan Nasional Bapak Malik Ibrahim. Dalam sambutannya mengatakan, kerjasama Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum dengan ormas yang ada di daerah-daerah ini sudah lama menjadi program dari Kementrian Dalam Negeri. Tujuan dari kerjasama ini adalah supaya ormas-ormas mempunyai rasa kepedulian terhadap bangsa dan negara, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Tidak sedikit ormas-ormas di Indonesia justru malah menjadi penggangu stabilitas negara, pemecah persatuan dan kesatuan bangsa, tidak mau menerima akan keberagaman yang ada di Indonesia, oleh karena itu kerjasama antar ormas dengan pemerintah terus dilakukan” tuturnya.
Sesi materi dilanjutkan dengan bembekalan untuk para peserta tentang wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Ka. FASHARKAN, Kolonel Laut (T) Al Sunaryo.
Dilanjutkan dengan sesi outbound bertempat di taman bermain FASHARKAN AL Manokwari sebagai fasilitator NOMT Mayor Laut (S) Andri Joko Purnomo, SE., MM. Dalam sesi ini peserta terbagi menjadi 3 tim, setiap tim diharuskan menunjuk ketua dan wakil ketua tim. Kemudian para tim diintruksikan untuk mencari nama dan yel-yel sebagai ciri khas masing-masing tim. Dalam mencari nama dan yel-yel instruktur memberikan batasan bahwa nama tim dan yel-yel harus mengandung unsur kebangsaan. Akhirnya terbentuk nama tim masing-masing yaitu tim garuda, tim nusantara dan tim 45.
Dalam outbound ini instruktur memberikan berbagai permainan diantaranya adalah suit ekspresi, volyball kain, langkah beregu, gambar berkait, bola berjaring, lubang bersama, serta sodok balon air. Yang mana semua permainan itu perlu kerjasama, kebersamaan, kekompakan, tanggung jawab, memahami perbedaan termasuk menghargai pendapat orang lain, strategi dalam menghadapi konflik (lebih kearah pemecahan masalah) serta kemampuan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Melalui program pendidikan wawasan kebangsaan berbasis outbond diharapkan dapat tumbuh rasa kebersamaan mempunyai rasa kepedulian terhadap kehidupan bersama terutama rasa cinta pada negara, memantapkan pola pikir warga negara yang berwawasan kebangsaan. Semoga cita-cita para pendiri bangsa terwujud yaitu indonesia yang berketuhanan, demokrasi, sejahtera, kebersamaan, dan modern didalam wadah NKRI yang ber-bhineka namun tetap bersatu.
Sehingga Tujuan inti acara ini, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa dirinya adalah warga negara NKRI yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila, meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajibannya serta mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air serta rela berkorban demi kepentingan negara dan bangsa tercapai.[sae]